Tahun Ajaran Baru di Masa Pandemi

Pandemi Covid-19 belum berakhir. Era new normal yang digagas pemerintah merupakan masa transisi dari PSBB menuju hidup yang mendekati normal sepeeti sebelum terjadi pandemi.  Tentu saja new normal ini tidak berarti bahwa kita sudah bisa hidup bebas seperti masa sebelum terjadi pandemi. Batasan-batasan dalam bersosialisasi secara tatap mula masih ada.

Di sisi lain, tahun ajaran baru 2020/2021 segera tiba. Pertengahan Juli adalah jadwal dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021. Tahun ajaran baru kali ini, tetap akan dimulai sesuai kalender akadamik. Namun karena masa pendemi covid-19 belum berakhir, ada kebijakan pendidikan yang diambil pemerintah terkait bagaimana pelaksanaan pembelajran di masa pandemi covid-19. 

Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi

Bagi sekolah yang berada di zona hijau, pemerintah mempersilakan untuk mengadakan pembelajaran tatap muka di sekolah.  Itupun harus tetap dengan prorokol kesehtan yang disiplin. Seperti tetap memakai masker, jaga jarak dan jaga kebersihan diri salah satunya dengan rutin mencuci tangan. Untuk tahap awal, hal aersebut di atas baru boleh dilaksanakan untuk jenjang pendisikan SMP dan SMA, tahap berikutnya, bila dirasa aman, akan diberlakulan untuk siswa tingkatan Sekolah Dasar.

Sementara itu, bagi sekolah yang berada di zona oranye atau merah, pemerintah belum mengijinkan untuk mengadakan pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, pemerintah membuat program-program pembelajaran secara daring, maupun melalui televisi. Harapannya, ini bisa membantu siswa maupun orang tua yang anak-anaknya harus belajar dari rumah.

Hikmah adanya Pandemi

Di balik seriap peristiwa atau kejadian, pasri ada hikmah yang Allah sematkan di dalamnya. Begitu juga dengan mewabahnya covid+19 ini, dimana harus membatasi diri untuk keluar rumah, dan melakukan aktifitas dari dalam rumah. Di antar hikmah yang bisa kita ambil adalah:

1. Lebih dekat dengan anak-anak kita.

Tentu saja, anak yang biasanya setengah hari atau hampir sehari di sekolah, karena ada pandemi covid-19, jadi harus belajar di rumah bersama.orang tuanya.

2. Pemanfaatan Telnologi Secara Malsimal
Bagi bapak ibu guru, harus bisa membeeikan pemnelajaran secara on line nagi siswa-siswanya yang belajarbdari rumah. Tentunya hal ini membutuhkan kecanggihan teknologi, dan guru juga harus mau belajar dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran jarak jauh. 

3. Lebih Mengharrgai Sekolah dan Profeai Guru
Ketka belum genap satu semester, kerika baru sekitar dua atau tiga bulan anak-anak belajar di rumah, tak sedikit orang tua yang mengeluh kesulitan dan tidak sabar ketika harus mengajari anaknya.

4. Banyak Orang yang Tetsadar dan  lembali Melakukan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat yang selama ini bamyak diabaikan, saat sekarang ini,  mulai bamyak lagi otang melakukannya



Komentar

  1. Iya mbak.. di Bandarlampung yg zona hijau beberapa sekolah bahkan sudah mulai melakukan aktivitas pendaftaran peserta didik baru dg manual ..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Parenting

Berburu Malam Lailatul Qodar

Bunda Pekerja dan Daycare