Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Menumbuhkan Empati Sejak Dini

Ketika ada salah  siswa TK kami menangis di kelas, tanggapan teman-temannya beragam. Ada yang merasa kasihan, kemudian bertanya kenapa menangis. Ada yang berusaha mendiamkan. Ada yang melihat saja dengan pandangan kasihan tanpa berkata-kata. Namun ada juga yang berkomentar sinis karena merasa tertanggu dengan suara tangisnya. Dari keadaan di atas kita bisa melihat siapa anak-anak yang bersimpati, berempati, bahkan antipati terhadap keadaan teman di sekitarnya. Sebagai orang tua, tentunya kita ingin agar anak-anak kita mempunyai empati terhadap keadaan di sekitarnya. Apa sebenarnya empati itu, dan bagaimana menumbuhkannya dalam diri anak-ansk kita? Empati, kalau dalam KBBI diartikan sebagai keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Betikut ini tips yang bisa ayah bunda praktekkan untuk menanamkan peradaan empati pada anak: 1. Orang Tua Memberi Contoh Empati pada A

Menumbuhkan Rasa Percaya Diri

Bisa bikin keki jadinya ketika mendapati anak yang sedikit-sedikit malu, tidak berani tampil, penakut atau minderan. Hal itu karena anak tidak mempunyai rasa percaya diri. Lantas  kenapa seorang  anak bisa kehilangan rasa percaya diri? Ada beberapa hal yang membuat anak tidak percaya diri, diantaranya: 1. Orang tua atau guru sering membuatnya merasa tidak dibutuhkan, 2. Tidak memberi kesempatan kepada anak-anak kita untuk memilih, 3. Tidak meminta ijin terkait urusan-urusan pribadi mereka, dan 4. Meremehkan mereka. Lantas bagaimana solusinya untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak? Berikut ini tips-tips yang bisa kita coba untuk  menumbuhkan rasa percaya diri pada anak: 1. Beri mereka kesempatan untuk menunjukkan kemampuan, 2. Beri mereka kepercayaan untuk memilih, sebagai orang tua bertugas mengarahkan dan membimbing, 3. Beri mereka tugas dan tanggung jawab sesuai kemampuan, 4. Mintalah ijin terkait hal-hal pribadi mereka. Demikian beberapa hal yang bisa ki

Mengatasi Problem Minder

"Rasa malu (adalah) salah satu cabang keimanan." Demikian Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wa salam pernah bersabda. Namun perasaan malu yang tidak pada tempatnya, bisa menjadi problem apabila menyebabkan seseorang atau anak menjauh dari orang lain, enggan bergaul dengan mereka, bahkan menghindari berbicara dengan mereka. Akibatnya, ia akan menjadi pendiam, tidak pandai berbicara, tidak suka mengobrol dengan teman-temannya, tidak mau menjawab pertanyaan mereka, sehingga mengalami masalah dalam pergaulannya. Menurut Dr.'Adil Syadi dan Dr. Ahmad Mazyad dalam buku mereka "Seni Mencetak Anak Hebat" ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya problem terkait rasa malu yang tidak pada tempatny, di antaranya: 1. Adanya perasaan selalu tidak sempurna. Hal ini bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam mendidik dan bisa juga karena adanya kekurangan fisik, seperti lumpuh, lemah penglihatan, lemah pendengaran dan lain sebagainya. Bisa juga karena kemiskinan