Mengatasi Problem Berbohong pada Anak

       Mungkin kita pernah mendapati anak kita berbohong. Atau bahkan kita sendiri juga pernah menjadi korban kebohongannya. Meski sudah didesak bahkan sampai ditakut-takuti, tapi si anak tidak mau juga mengakui kebohongannya. Lantas apa penyebab dari problem berbohong ini?

Ada beberapa hal penyebab problem berbohong ini, diantaranya:
1. Kebiasaan ayah dan ibu berdusta kepada orang lain, atau kepada si anak itu sendiri. Misal berjanji akan memeberi hadiah bila si anak berhasil melakukan sesuatu, tapi kemudian tidak mberinya.
2. Kebohongan ayah terhadapa ibu atau ibu terhadap anak dibhadapan si anak.
3. Keras dalam memberikan hukuman bisa mendorong anak suka berbohong untuk mengjindari hukuman tersebut.
4. Menonton televisi tanpa pendampingan orang tua juga bisa mendorong anak berbohong, kita prihatin ketika melihat tayangbtelevisi yang katanya ditujukan untuk anakpun dindalamnya kadang ada intrik bagaimana mengerjai teman, bagaimna berbuat sesuatu kejelakan jangannsampai ketahuan, dalam hal ini anak butuh pendampingan untuk penjelasan bahwa perbuatan seperti yang dllihatnya itu tidak di benarkan.
5.  Bergaul dengan anak yang diketahui dan terkenal suka berdusta.
Adapaun cara penangannya adalah:
1. Konsistensi orang tua terhadap kejujuran, mendidik dengan teladan termasuk sarana pendidikqn yang paling handal,
2. Mengembangkan kepribadian anak dan memberinya kepercayaan,
3. Membiasakannya menghadapi masalah dengan kejjujuran, dan tidak lari kepada kebohongan,
4. Memacu kejukuran dengan memberinya hadiah dan tidak memberinya hukuman saat mengakui kebihongannya,
5. Memilih program televisi yang sesuai dan nermanfaat,
6. Menghindarkan anak bergaul dengan orang yang diketahui suka bersusta,
7. Menceritakan kisah-kisah yang menonjolkan nilai keutamaan kejujuran,
8. Mengajarkan kepada anak ayat-ayat atau hadits tentang keutamaan kejujuran.
Semoga kita bisa bersabar dan bersungguh-sungguh dalam menanamkan nilai kejujuran kepada anak-anak kita, sehingga ketika kelak dia dewasa mendapat anamah menjadi pemimpin dalam level apapun bisa menjadi pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab.

Komentar

  1. Yang paling berat adalah konsistensi kita dalam melatih kejujuran itu sendiri ya mbak ditambah laju informasi kini beragam dari berbagai arah sehingga ortu harus pandai memilahkan acara yg cocok untuk anak..

    BalasHapus
  2. Iya, betul sekali kak, konsistensi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Parenting

Berburu Malam Lailatul Qodar

Bunda Pekerja dan Daycare