Pejuang Kemerdekaan

PEJUANG KEMERDEKAAN



 Setiap memasuki bulan Agustus, suasana meriah langsung terasa dengan dipasangnya banyak umbul-umbul di sepanjang jala, di samping bendera merah putih yang gagah berkibar. Terbayang oleh diri ini, orang-orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya agar sang merah putih bisa berkibar bebas yang artinya kita telah merdeka. Ya, entah berapa ribu jiwa telah menjadi "tumbal"nya, entah berapa ton darah dan air mata telah tumbasahi tanah pertiwi untuk membebaskannya.

Tak akan mau orang berkorban, apalagi mengorbankan nyawanya bila tidak punya keinginan yang kuat untuk mewujudkan keinginanya tersebut. Dan keinginan kuat itu adalah membebaskan tanah tumpah darahnya dari cengkeraman penjajah. Para pendahulu kita, para pejuang kemerdekaan mempunyai keinginan yang sangat kuat agar Indonesia bisa merdeka, lepas dari cengkeraman penjajah. Jiwa raga dikorbankan. Kemerdekaan harus bisa diwujudkan. Tiada pamrih dari perjuangan mereka selain merdeka. Tiada keinginan dalam hati mereka selain membebaskan bangsa dari kuasa penjajah. Jiwa pahlawan dalam diri para pejuang  pendahulu kita benar-benar jujur adanya. Bukan pura-pura atau mencari nama. Jiwa pahlawan seperti inilah seharusnya diwarisi oleh para penerus bangsa. 



Belajar dari Sejarah  

Masa kini ada tentu setelah adanya masa sebelumnya. Tak ada salahnya, bahkan dalam keadaan tertentu kita perlu belajar dari masa lalu. Sejarah masa lalu selain menyimpan cerita juga banyak pelajaran ynag bisa kita ambil darinaya. Dengan mempelajari sejarah, kita diharapkan tidak salah mengambil langkah dalam menentukan kebijakan di masa kini. Jangan sampai ada luka yang ditimbulkan karena adanya kebijakan-kebijakan yang yang tidak tepat karena buta akan sejarah masa lalu. Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Parenting

Berburu Malam Lailatul Qodar

Bunda Pekerja dan Daycare