Mengatasi Problem Minder

"Rasa malu (adalah) salah satu cabang keimanan." Demikian Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wa salam pernah bersabda.

Namun perasaan malu yang tidak pada tempatnya, bisa menjadi problem apabila menyebabkan seseorang atau anak menjauh dari orang lain, enggan bergaul dengan mereka, bahkan menghindari berbicara dengan mereka.

Akibatnya, ia akan menjadi pendiam, tidak pandai berbicara, tidak suka mengobrol dengan teman-temannya, tidak mau menjawab pertanyaan mereka, sehingga mengalami masalah dalam pergaulannya.

Menurut Dr.'Adil Syadi dan Dr. Ahmad Mazyad dalam buku mereka "Seni Mencetak Anak Hebat" ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya problem terkait rasa malu yang tidak pada tempatny, di antaranya:

1. Adanya perasaan selalu tidak sempurna. Hal ini bisa diakibatkan oleh kesalahan dalam mendidik dan bisa juga karena adanya kekurangan fisik, seperti lumpuh, lemah penglihatan, lemah pendengaran dan lain sebagainya. Bisa juga karena kemiskinan sehingga ia merasa lebih rendah dari kawan-kawannya. Akibatnya ia hal itu bisa menjadi penyebab merasa minder.

2. Selalu menjauhkan anak dan tidak membiasaknnya untuk percaya diri.

3. Selalu menkut+nakutinya dari orang-orang dan menghalanginya bergaul dengan manusia.

4. Sering mendapat hinaan, celaan dan direndahkan.

5. Adanya gangguan dalam pengucapan, seperti cedal atau gagap misalnya.

6. Menghukum anak di depan orang banyak;

7. Lamban dalam menerima pelajaran.

8. Anak berada dalam keluarga yang berantakan atau broken home.

Adapun cara penanganannya dalah:

1. Mengembangkan kemampuan bicara dan dialog anak sejak kecil;

2. Mendorong anak percaya pada diri sendiri;

3. Mendorong anak untuk berdiskusi bahkan mendebat dengan stika dan  sikap menghormati;

4. Menjauhi sikao kejam dan selalu mencela;

5. Menghindari menghukum anak di hadapan orang banyak;

6. Berusaha memenuhi kebutuhan pokok anak agar dia tidak merasa kurang di depan teman-temannya;

7. Memotivasinya umtuk meraih prestasi belajar meski rankingnya rendah;

8. Menyiapkan suadan keluarga yang penuh kasih sayang;

9. Mbantu anak untuk mengembangkan bakat pribadinya;

10. Membiasakan anak untuk rela, menerima dan bangga dengan orang tuanya meskipun miskin.

Demiki

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Parenting

Berburu Malam Lailatul Qodar

Bunda Pekerja dan Daycare